MENJADI SEORANG CONTENT CREATOR...

Hola, senangnya bisa nulis lagi, hehe. Hari ini aku mau bahas seputar content creator sekalian ngeluarin uneg-uneg yang sudah terpendam lama wkwk

Jadi Content Creator itu sulit ga, sih?

Menurut aku engga, kita cuman perlu menciptakan sebuah karya atau konten kemudian kita upload di sosial media, sesimple itu. Yang sulit adalah mendapat pengakuan dari orang lain bahwa kita adalah seorang Content Creator. 

Orang-orang pada umumnya berpikir bahwa seorang Content Creator biasanya harus memiliki followers yang banyak terlebih dahulu barulah ia bisa dikategorikan sebagai Content Creator. Padahal sebenarnya meskipun followers atau subscribers kamu masih bisa dihitung menggunakan jari, kamu sudah termasuk Content Creator, lho! Terkadang orang-orang sulit membedakan antara Content Creator dengan selebgram.

Menjadi seorang Content Creator, kita pasti selalu ada keinginan hasil karya yang kita buat dapat diapresiasi oleh orang lain. Namun, di satu sisi, persaingan di dalam dunia perkontenan sudah semakin ketat sehingga sulit sekali rasanya jikalau kita berkarya dengan tujuan agar karya kita dapat dilihat dan diapresiasi oleh orang lain. Pada akhirnya, kita menjadi malas untuk berkarya karena merasa tidak ada keuntungan apapun. Inilah mindset yang harus diubah. 

Menjadi seorang Content Creator tidak menjanjikan kita akan memiliki banyak pengikut yang kemudian akan mendatangkan pundi-pundi uang, namun yang harus dipahami bahwa menjadi seorang Content Creator berarti kita harus siap dan konsisten dalam berkarya meskipun tidak mendapatkan banyak feedback positif.

Lalu, bagaimana jikalau sudah lama menjadi seorang Content Creator tetapi masih sedikit orang yang mengapresiasi dan mengetahui karya kita? Apakah kita harus lanjut atau berhenti saja?

Tentunya pilihan ini ada di tangan kita. Kalau kita ingin berkarya dan dikenali banyak orang, maka karya yang kita hasilkan haruslah berkualitas dan bermanfaat sehingga orang-orang akan tertarik membagikan karya tersebut di platform sosial media yang mereka punya. Dengan cara ini, ada kemungkinan karya kita akan semakin dikenal lebih banyak orang. Selain itu, kita juga harus sering-sering mempromosikan atau memperkenalkan karya kita kepada orang lain. Namun, tetap jangan lupa sama satu hal ini, meskipun karya kita sudah banyak dikenal, hal ini tetap tidak menjanjikan adanya pemasukan atau keuntungan secara finansial bagi kita. Meskipun kemungkinannya ada, namun tidak pasti.

Pilihan lain yang bisa diambil apabila kita ingin berkarya namun di lain sisi kita juga ingin mendapatkan pemasukan dari karya yang kita hasilkan tadi, coba jual jasa dan karya tadi. Sekarang ini, banyak sekali seniman yang berkarya sambil membuka jasa vektor wajah, sketsa wajah, dll. Hal ini sudah pasti berkarya yang memberikan kita pemasukan. 

Keluh kesah lainnya yang aku rasakan dalam menjadi seorang Content Creator adalah restu orangtua. Ya, bukan cuman marriage aja yang butuh restu orangtua wkwk. Sejauh ini, aku belum berani nunjukin karya-karya yang aku buat ke orangtua karena aku tau bagi mereka hal-hal kayak gini hanya menghabiskan waktu saja. Hal ini dikarenakan dalam menghasilkan suatu karya tentu saja kita membutuhkan alat dan perangkat yang mendukung yang pastinya membutuhkan uang dalam mendapatkannya. Namun, di lain sisi, karya-karya yang aku hasilkan tidak dapat mengembalikan uang-uang yang udah aku habiskan tadi. Di aku hal ini tidak menjadi masalah because I do what I love meskipun kadang-kadang suka sedih kalau ingat uang habis gara-gara ini wkwk. Tapi lain hal bagi orangtua kita dan menurut aku ini adalah hal yang wajar karena mereka sejak kecil hidup dalam kondisi perekonomian yang kurang sehingga mereka sangat menghargai uang dan sebisa mungkin hanya menggunakan uang untuk kebutuhan pokok saja. 

Selain itu, seorang Content Creator tentu saja akan menghabiskan waktunya di depan layar handphone dan komputer. Bersyukur jikalau orangtua kita mengerti apa yang kita lakukan di depan layar handphone atau PC. Jikalau tidak? siap-siap kena omelan karena memegang gadget terus wkwk.

Tapi bagaimanapun, hidup itu kadang-kadang emang harus realistis. Mungkin kemarin aku masih seorang pelajar yang tidak dituntut kehidupan untuk menghasilkan uang sendiri sehingga berkarya tanpa mengharapkan hasil yang lebih tidak menjadi masalah bagiku. Namun, sekarang aku sudah akan masuk ke tingkat kehidupan dimana aku sudah harus bisa bekerja dan menghasilkan uang sendiri untuk keperluan-keperluanku sendiri. Sehingga fokusku akan pelan-pelan beralih.

Meskipun begitu, bukan berarti aku akan berhenti berkarya. Aku akan tetap terus menulis, menggambar dan membuat konten. Walaupun ada hal lain yang aku kerjakan karena sebuah keharusan, tidak berarti aku harus berhenti melakukan hal lain yang aku cintai juga. Selain tentang pilihan, hidup ini juga tentang waktu. Selama kita bisa adil membagi waktu, aku yakin waktu juga akan adil terhadap hidup kita.  

Sekian dulu basa-basi kita tentang Content Creator, aku berharap setidaknya ada satu kalimat yang bisa menginspirasi kamu. Sampai ketemu di tulisan-tulisan aku selanjutnya!!

Thankyou for reading <3

XOXO, rani -

Posting Komentar

0 Komentar